Showing posts with label Linux. Show all posts
Showing posts with label Linux. Show all posts

Thursday, August 15, 2013

Cara Sharing Printer Linux dengan CUPS

Cara Sharing Printer Linux dengan CUPS. Banyak yang merasakan kesulitan ketika mencoba untuk menggunakan sistem operasi alternative Linux ketika akan share printer mereka tidak tahu apa yang haru dilakukan. Oleh sebab itu hari ini saya akan menuliskan cara sharing printer linux dengan menggunakan CUPS.
Pada contoh di sini saya akan menggunakan Linux dengan distro Opensuse 11.2. linux distro ini mungkin sama dengan Gentoo Linux, RedHat Linux, dll dan artikel ini bisa di gunakan oleh semua distro linux yang menggunakan CUPS sebagai print engine nya.

Berikut cara sharing printer linux :

1.  buka Konsole (Terminal), dan rubah user anda menjadi user root.
Cara Sharing Printer Linux dengan CUPS

2. buka konfigurasi dari Samba yang terletak di "/etc/samba/smb.conf", posisi konfigurasi file bisa berbeda tergantung dari distro linux anda. sangat di rekomendasikan menggunakan program vim untuk membuka konfigurasi file.
Cara Sharing Printer Linux dengan CUPS

3. remark (#) atau hilangkan baris yang ada di bawah ini
[homes]
        comment = Home Directories
        valid users = %S, %D%w%S
        browseable = No
        read only = No
        inherit acls = Yes
[profiles]
        comment = Network Profiles Service
        path = %H
        read only = No
        store dos attributes = Yes
        create mask = 0600
        directory mask = 0700
[users]
        comment = All users
        path = /home
        read only = No
        inherit acls = Yes
        veto files = /aquota.users/groups/shares/
[groups]
        comment = All groups
        path = /home/groups
        read only = No
        inherit acls = Yes

4. baris di atas adalah perintah yang berguna untuk menshare folder /homes, /profiles, /users, dan /groups jika anda tidak membutuhkan maka remark (#) atau hapus saja. tambahkan perintah di bawah di section [global] biasanya terletak di atas sendiri.
[global]
        security = user
        use client driver = Yes
        wins support = Yes
        load printers = Yes

5. pada section [printers] dan [print$] ganti perintah seperti di bawah ini :
[printers]
        comment = All Printers
        path = /var/tmp
        printable = Yes
        create mask = 0700
        browseable = Yes
        guest ok = Yes
        writable = Yes
[print$]
        comment = Printer Drivers
        path = /var/lib/samba/drivers
        write list = @ntadmin root
        force group = ntadmin
        create mask = 0664
        directory mask = 0775

6. perintah - perintah di atas bisa berfungsi untuk share printers dari linux ke windows, ataupun dari linux ke linux. namun drivers printers harus di install terpisah.
7. pastikan service samba menyala waktu komputer dinyalakan. dan restart service samba anda sehingga perintah - perintah yang kita rubah tadi bisa segera di jalankan oleh Samba.
Cara Sharing Printer Linux dengan CUPS

8. pastikan printers anda sudah tershare dengan benar, cek dengan menggunakan run command.
\\192.168.71.249

Cara Sharing Printer Linux dengan CUPS

9. selamat anda sudah berhasil untuk share printer dari linux ke windows, dan dari linux ke linux.

Selamat Mencoba ...

Thursday, June 27, 2013

OpenSUSE membuat Repositori Lokal

Membuat lokal repository Opensuse. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk berbagi pengalaman, dalam pekerjaan saya menghandle lumayan banyak server linux dan ada beberapa user yang menggunakan sistem operasi Opensuse, dalam hal ini Opensuse 11.2. Saya tahu sekarang sudah muncul Opensuse 12.3 namun untuk server dan untuk user saya lebih memilih untuk menggunakan Opensuse 11.2 karena dari segi user interface lebih mudah untuk di gunakan (GNOME).
Dengan kondisi seperti ini maka lebih baik untuk membuat repository lokal yang bisa di akses melalui YaST, mungkin yang bekerja sebagai technical support dan berurusan dengan user linux akan mengetahui bagaimana repot nya menginstall suatu program di linux jika tidak menggunakan CD ROM.

Hal yang di perlukan :
1. Server Web Internal, saya tidak akan membahas bagaimana cara mensetting server web internal beserta security yang dibutuhkannya.
2. Koneksi internet yang stabil karena anda akan melakukan rsync ke mirror server opensuse sebesar 4-8 GB

Caranya :

1. Anda harus mengcreate folder di web server internal anda yang digunakan untuk akses repository lokal anda, pada contoh di bawah saya menggunakan folder
http://alamat_ip_web_server_lokal/repo/opensuse11.2/
2. ketikan perintah di bawah ini
rsync -a -v -v --delete-after --progress --stats ftp5.gwdg.de::pub/opensuse/discontinued/distribution/11.2/repo/oss/ /svr/www/htdocs/repo/opensuse11.2/

ftp5.gwdg.de = Mirror dari opensuse server
pub/opensuse/discontinued/distribution/11.2/repo/oss/ = Folder yang harus diakses, untuk mengetahui folder nya bisa juga dibuka lewat browser, versi opensuse bisa anda ganti sesuai dengan keinginan anda, atau sesuai kan dengan yang ada di mirror server.
/svr/www/htdocs/repo/opensuse11.2/ = folder tujuan. ini murupakan folder root dari webserver internal saya.


3. tunggu sync sampai selesai, anda bisa langsung mengcopykan kan isi DVD opensuse anda ke dalam folder web internal anda. langkah nomor 2 dilakukan jika anda menginginkan update yang diambil dari internet. kadang kala RPM di internet lebih lengkap daripada yang ada di CD.
Membuat lokal repository Opensuse
Rsync Progress
4. coba tambahkan repository yang anda buat ke dalam client linux anda untuk melakukan installasi.
OpenSUSE membuat Repositori Lokal
YaST Lokal Repositori
5. Selesai dan selamat anda sudah bisa membuat lokal repositori yang bisa di akses melalui YaST dari opensuse.

Monday, June 17, 2013

Membetulkan Inbox Thunderbird yang Full

Membetulkan Inbox Thunderbird yang Full
Membetulkan Inbox Thunderbird yang Full. Bagi kalian yang bekerja dengan email pasti pernah mengalami masalah folder di inbox full karena terlalu banyaknya email yang masuk dari hari ke hari, di thunderbird inbox yang penuh (full) di tandai dengan adanya warning "The folder inbox is full, can't hold any more messages".

Adapun cara - cara normal untuk mengatasi hal seperti ini adalah sebagai berikut :
1. Pindahkan email - email lama anda ke dalam folder baru
2. Lakukan compact pada folder inbox anda. compact berguna untuk mereset atau menyamakan ukuran file di folder windows dengan ukuran sebenarnya email anda, jadi ketika anda hanya menghapus email inbox anda tanpa melakukan compact maka ukuran file di windows tidak akan berkurang.
3. restart thunderbird anda, coba untuk melakukan send and received.

Hal tersebut adalah cara - cara yang biasanya dilakukan jika folder inbox penuh, lalu bagaimana jika hal tersebut sudah dilakukan namun anda masih mendapatkan pesan error bahwa folder inbox full ?
Windows dengan filesystem NTFS 1 file bisa mencapai ukuran 4.2G, untuk Windows dengan filesystem FAT32 1 file hanya bisa mencapai ukuran 2G.

Biasanya ketika ukuran 1 file thunderbird sudah mencapai maksimal nya file tersebut menjadi tidak konsisten,  meskipun sudah di compact bekali - kali namun ukuran nya tidak berkurang atau tetap 4,2G oleh karena itu perlu di lakukan cara - cara seperti berikut :
1. Buka windows explorer, navigasikan ke "C:\Documents and Settings\users\Application Data\thunderbirds\Profiles\random.default\Mail\folder_email"

Membetulkan Inbox Thunderbird yang Full

2. Folder - folder yang ada di gambar di atas mempresentasikan folder - folder yang ada di email thunderbirds anda. Jika yang penuh adalah folder inbox maka dapat diketahui melalui sizenya, pada gambar diatas dapat di ketahui bahwa ukuran terbesar adalah Trash dengan ukuran sekitar 1,6GB.
3. Setelah mengetahui ukuran file yang penuh maka buka lah aplikasi thunderbird anda, navigasikan ke folder yang penuh.
4. Buat folder baru dengan nama backup, pindah kan semua email dari folder yang penuh ke dalam folder backup. select email yang akan di pindahkan kemudian klik kanan pilih Move To

Membetulkan Inbox Thunderbird yang Full

5. Ketika semua email sudah 100% anda pindahkan ke folder backup, buka kembali windows explorer seperti pada langkah 1. Jika yang penuh adalah folder Inbox maka yang perlu anda hapus adalah Inbox.msf dan Inbox, pasti ada 2 file yang perlu dihapus. hal ini juga berlaku untuk folder default thunderbird (Sent, Draft, Trash dan Inbox). Ketika penghapusan dilakukan aplikasi thunderbird harus dalam keadaan tertutup.
6. Setelah di hapus, buka thunderbird anda folder Inbox yang anda hapus tadi akan muncul kembali namun dengan email yang masih kosong dan ukuran masih 0 KB, pindahkan email yang ada di backup ke dalam folder aslinya.
7. Selesai email anda kembali seperti semula dan error "The folder inbox is full, can't hold any more messages" tidak akan muncul kembali.

Tuesday, May 28, 2013

Setting Postfix dengan menggunakan 2 SMTP

Setting Postfix dengan menggunakan 2 SMTP
Setting postfix dengan menggunakan 2 SMTP. Settingan ini hanya bisa bermafaat untuk anda yang mempunyai 1 email server namun harus melayani 2 domain, domain internal dan domain eksternal. Untuk postfix dengan versi 2.3 keatas sudah mendukung multiple SMTP, jadi kita langsung lakukan settingan di configurasi postfixnya.


SMTP adalah Simple Mail Transfer Protocol, Agent yang di gunakan untuk melakukan pengiriman email menggunakan protocol internet.

Untuk lebih jelas tentang artikel ini, akan saya coba ilustrasikan dengan contoh skenario di bawah ini :
  • user dengan email abc@abc.net harus menggunakan smtp.abc.net untuk bisa melakukan pengiriman email (internal domain)
  • user dengan email def@def.com harus menggunakan smtp.def.com untuk bisa melakukan pengiriman email (eksternal domain)
  • yang harus di hindari adalah kedua user tidak boleh menggunakan smtp selain yang telah di tentukan.
artikel ini menggunakan postfix v2.3, karena hanya postfix v2.3+ yang support untuk multiple smtp, dan bisa meng override global configurasi yang telah di tentukan, buka /etc/postfix/main.cf
vi /etc/postfix/main.cf

tambahkan atau rubah settingan main.cf sehingga seperti yang di bawah ini :
smtp_sender_dependent_authentication = yes
sender_dependent_relayhost_maps = hash:/etc/postfix/relayhost_map
smtp_sasl_auth_enable = yes
smtp_sasl_password_maps = hash:/etc/postfix/passwd
relayhost = [smtp.abc.net]

jika anda tidak menggunakan sasl, maka sasl bisa anda matikan. settinga smtp global adalah ke internal domain, atau anda bisa kosongkan relayhost dan melakukan configurasi di /etc/postfix/transport
smtp_sasl_auth_enable = no

kemudian yang anda harus lakukan adalah, create /etc/postfix/relayhost_map
vi /etc/postfix/relayhost_map

disini lah anda akan menentukan, atau mendefine domain dari email menggunakan smtp apa. settingan ini yang akan meng override settingan global dari postfix tersebut. anda bisa mendefine satu per satu alamat email yang akan di relay kan atau bisa juga menggunakan tanda "." yang menandakan semua.
abc@abc.net [smtp.abc.net]
def@def.com [smtp.def.com]

.@ghi.com [smtp.ghi.org]

dengan menggunakan cara ini kita bisa menggunakan beberapa smtp, tidak hanya 2 namun bisa lebih. konfigurasi nomor 3 berarti semua alamat domain yang menggunakan @ghi.com, semuanya harus menggunakan smtp.ghi.org . kemudian kita harus meng hash kan konfigurasi kita sehingga bisa masuk kedalam database yang di gunakan postfix , restart service postfix agar settingan yang kita lakukan bisa segera berfungsi.
postmap hash:/etc/postfix/relayhost_map
service postfix restart

Happy Service ....

Thursday, May 23, 2013

"Error loading operating system" setelah install OpenSUSE 11.4


"Error loading operating system" setelah install OpenSUSE 11.4

"Error loading operating system". Masalah ini muncul ketika setelah selesai install OpenSUSE 11.4, instalasi sudah selesai dan bisa di katakan berhasil.
Ketika install OpenSUSE 11.4 saya terbiasa melakukan restart setelah login ke dalam user profile yang telah kita buat, hal ini di lakukan karena Gnome Desktop Effect akan kacau ketika pertama kali di jalankan. dan masalah muncul ketika restart kita tidak akan berhasil malah stuck di black screen dengan tulisan di pojok kiri atas
"Error loading operating system"
Hal ini terjadi ketika proses instalasi belum berhasil menuliskan atau mensetting boot order, oleh karena itu untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah tersebut kita harus menulisnya atau mensettingnya secara manual.
berikut cara yang bisa di gunakan untuk mensetting boot order secara manual :

  1. usahakan bisa masuk ke dalam console / salah satu caranya adalah dengan reinstall sampai bisa masuk kedalam user profile dan langsung buka console.
  2. grub
    "Error loading operating system" setelah install OpenSUSE 11.4
  3. find /boot/grub/menu.lst
    "Error loading operating system" setelah install OpenSUSE 11.4
  4. root (hd0,1)
    "Error loading operating system" setelah install OpenSUSE 11.4
  5. setup (hd0)
    "Error loading operating system" setelah install OpenSUSE 11.4
  6. reboot
Proses di atas yang di jelaskan akan menyelesaikan masalah error tersebut, semoga artikel yang di buat bisa membantu anda dalam menyelesaikan permasalahan untuk linux.

Partisi LVM, Edit dan Konfigurasi

Sekitar seminggu yang lalu, ada sebuah email masuk ke dalam inbox saya. Email tersebut dikirim dari seorang user yang mengakses share folder. Ternyata share folder yang di maksud penuh dengan hanya mensisakan 60MB saja.
Setelah di lakukan pengecekan ternyata file server tersebut menggunakan metode LVM (Logical Volume Manager) untuk partisinya. 

apa itu LVM ? metode partisi yang membagi harddisk kedalam satuan yang lebih kecil, bedanya dengan partisi biasa adalah dengan LVM kita bisa meresize, mirroring (RAID), memindahkan partisi yang satu ke yang lainnya, membagi atau menggabungkan partisi - partisi yang sudah ada hebatnya semua hal tersebut dilakukan secara online tanpa perlu mematikan CPU.

Sekarang akan di perlihatkan bagaimana caranya mengedit atau mengolah partisi LVM.

Partisinya terlihat sebagai berikut :
Partisi LVM, Edit dan Konfigurasi
Partisi LVM
Harddisk yang di gunakan untuk partisi LVM sebesar 320 GB, dan free space yang bisa di gunakan untuk meresize partisi LVM tersebut sebesar > 150 GB.

untuk memperbesar /backup :
  1. umount /backup
  2. lvdisplay
  3. lvextend -L+10G /dev/share/backup
  4. server1:~# lvextend -L10G /dev/share/backup
    Extending logical volume backup to 10.00 GB
    Logical volume backup successfully resized
  5. mount /backup
Penjelasan tentang perintah - perintah yang di tuliskan di atas :

  1. perintah yang di gunakan untuk melepas partisi dari keterkaitan dengan folder. jadi partisi fisik /dev/share/backup di lepaskan dari folder /backup
  2. untuk menampilkan partisi LVM yang ada
  3. mulai melakukan pembesaran / resize partisi /dev/share/backup menjadi bertambah 10G. ukuran dan letak partisi bisa berbeda sesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya
  4. kaitkan kembali partisi fisik /dev/share/backup dengan folder /backup
Cukup mudah, semuanya dilakukan dengan kondisi mesin masih berjalan, cukup bisa mengurangi down time. semoga bermanfaat ...

Linux yang di gunakan Opensuse 11.4



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger